Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

4/30/09

Aku Ingin Sendiri

Biarkan aku sendiri, menikmati derai hujan yang kadang seketika berganti dengan terik matahari. Biarkan aku sendiri menjalani hari-hari dan meresapi setiap makna hidup yang harus aku jalani. Biarkan aku sendiri, karena aku hanya ingin sendiri saat ini.

Benar, aku tidak butuh kamu, pun aku tidak butuh dia, aku tidak butuh sahabat, aku tidak butuh teman dekat aku tidak butuh.. apapun namanya yang pantas untuk menyebutmu, dia, dan siapapun.

Maaf saat ini aku hanya ingin fokus menjalani hari-hariku disini, di pulau kecil ini, mengukir mimpi yang sesaat lagi akan menjadi nyata, semoga.

Sesungguhnya hidupku lengkap sudah, aku punya Tuhan yang selalu setia, mendengar setiap keluh kesah, derai air mata, pinta yang tidak putus-putusnya, kesyukuran, keluhan, penderitaan, DIA pemberi segala solusi untuk semua masalahku, dia pereda amarah ketika aku galau dan dikecewakan, Hanya DIA.. Bukan kamu, bukan dia dan bukan siapapun.

Sesungguhnya hidupku lengkap, karena ada kedua orang tua yang selalu memberiku support, mencurahkan seluruh perhatian dan tetes keringatnya hanya untuk membuatku tersenyum, mengajariku makna hidup yang membuatku tetap bisa berdiri tegak, mengajariku tentang kerendahatian dan hidup bersahaja, mengajarkanku tentang perjuangan hidup yang sesungguhnya..

Sesungguhnya hidupku lengkap, aku punya banyak teman yang selalu membuatku mampu tertawa, punya teman yang selalu membagi ceritanya denganku, sehingga bisa kutarik pelajaran dari pengalaman pahit dan manisnya hidup yang mereka jalani, meski aku tidak melakukan yan sama terhadap mereka...

Maka, biarkanlah,, biarkanlah aku sendiri, tidak perlu datang lagi, jangan usik aku lagi, aku hanya ingin menlajani semuanya tanpamu lagi.. semua kenangan yang berhubungan denganmu terlalu menyakitkan, engkau tidak pantas untuk sebutan apapun dariku, tidak teman, tidak sahabat, tidak pula siapapun, jikapun suatu saat engkau menyaksikanku terjerembab, tepat dihadapanmu, anggaplah kita tidak pernah saling kenal, karena akupun akan memberi anggapan itu terhadapmu.

No comments: