Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

4/14/09

Dialog Dengan Tuhan I

Tuhan, dulu aku selalu bersyukur ketika Engkau memberi coba, dulu aku selalu bersyukur ketika Engkau menghadapkanku pada persoalan yang membuat langkahku sedikit terhambat. Dulu aku selalu bersyukur ketika aku Engkau memberi aku kesulitan. Karena Tuhan, aku selalu menjadikan coba itu sebagai motivasi buatku dan mencoba menbuktikan kalau aku akan selalu kuat dengan coba itu. Karena itu menjadi pemotvasi yang membuat aku semakin bersemangat. Namun kini Tuhan, entahkah karena semuanya terlalu berat Tuhan, sehingga kerikil kali ini, yang telah membuatku tersandung tidak hanya membuat langkahku sedikit tertatih dan tampak pincang, namun Tuhan semuanya seakan menghentikan jalan yang harus aku tempuh untuk segera sampai ditujuanku.

Tuhan, sepertinya hanya ada satu tikungan lagi untuk ku kemudian sampai di pemberhentian berikutnya. Sepertinya hanya perlu sedikit lebih konsentrasi dari sebelumnya agar kali ini aku sampai dengan selamat dan bisa segera istirahat ketika sampai di pemberhentian berikutnya itu Tuhan, Namun Tuhan, apakah ini akibat dari ketidakhatihatianku, sepertinya hingga di aku harus terperangkap dalam diam dan bingungku, dan aku tidak lagi Tahu bagaimana mengendarai waktu yang telah Engkau anugrahkan ini Tuhan.

Tuhan, aku terperangkap dalam ketidakberdayaan terhadap coba dan ujiMu kali ini. Tuhan, semoga aku selalu Kau kuatkan, Kau tuntun dan Kau arahkan Tuhan, sehingga aku masih mampu bangkit dari lemahku kali ini.. Amin

No comments: