Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

3/12/10

Dialog dengan Ruang

Ruang, mohon maaf karena telah meninggalkanmu terlalu lama. Setelah, kutorehkan ribuan kalimat yang mengacaukan, akhirnya ada sedikit rasa enggan untuk mengunjungimu.

Tapi kini aku kembali, setelah semuanya berganti. Mari kita habiskan malam-malam indah bersama lagi, bercerita sama rata, dan berbagi seadanya. Seperti biasa, kita ucap canda, dan tertawa-tawa ceria bersama. Disini, ditempatmu ini ruang. Kini aku datang lagi, datanglagi disini.

Tempat paling nyaman, rasa paling damai yang pernah kau berikan dalam segala keadaan. Aku suka itu ruang.



Read More......

Malam yang Menentramkan

Ada damai seketika, terkadang kita terlalu naïf sehingga tidak menyadarinya. Tetap saja larut dalam hal-hal yang tidak diperlukan oleh logika dan memberatkan bagi hati… astagfirullahalazim la hawla wala quwwata illa billah

well..

it should start from now on..

Langkahkan kaki dengan gontai, alihkan arah dan tujuan yang sempat berbelok ke arah yang tidak diinginkan. kembali menuju starting point sebelumnya, lalu bersiap melangkah menuju pemberhentian yang terbaik.

*Selalu ada cahaya diujung terowongan..

Read More......