Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

4/6/09

Hilang

Ungkap Ragu di January 30, 2009 lalu

Ada yang hilang, namun entah apa. Aku juga tidak bisa memastikan itu apa. Ada yang dipaksakan sepertinya, dipaksakan untuk dinikmati, dipaksakan untuk dijalani. Benarkah? Entahlah.


Perjalanan inipun serasa seperti perjalanan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan, seperti sesuatu yang hanya akan menjadi masa lalu dikemudian hari, ini tidak akan pernah terulang semuanya akan terlewat dan usang tanpa bekas dan hanya akan menyisakan seulas senyum yang sulit untuk diketahui maknanya apa. Di sisi lain, semuanya terlihat begitu biasa, perbedaan itupun semakin tampak dan sulit untuk diterima antara kita, aku beda, demikian juga dia, dia begitu beda dan sulit kupercaya kalau ini adalah wajah yang sebenarnya. Entahlah, mungkin ada baiknya jika ku memilih untuk tidak berfikir terlalu banyak. Akan lebih baik jika ku coba kujalani apa adanya, tapi benarkah tindakan yang sedang ku ambil saat ini??

Paling tidak ini pernah menjadi mimpi dalam tidur yang panjang, pernah menjadi pengharapan yang tertunda berbulan-bulan lamanya, namun kenapa begitu mimpi ini nyata, aku tidak menikmatinya sama sekali? Mungkin inilah yang dikatakan oleh Tuhan "sesuatu yang kita anggap membahagiakan belum tentu realitanya akan demikian, sebaliknya sesuatu yang kita anggap akan menjadi beban yang sulit kita bawa, justru akan menjadi rahmat yang tak ternilai harganya".

Di sisi lain, sikap yang begitu biasa sulit kuterjemahkan ini bermakna apa, sepertinya begitu banyak yang disembunyikan dan aku tidak perlu tahu apa itu, aku selalu terombang ambing dalam keragu-raguan akan apa yang ia rasakan padaku, namun aku juga tidak tahu apa itu penting bagiku atau tidak? Mungkin ia sulit menerima realita yang sedang berlaku saat ini, ia tidak bisa menerima begitu saja kalau kenyataan yang sedang dihadapinya saat ini adalah seperti ini, entahlah..

No comments: