Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

11/10/08

Tentang Keindahan

Keindahan itu terkadang muncul dari sesuatu yang tidak kita duga, indah muncul bukan hanya dari gelak tawa, dari senyum sederhana, dari canda yang mampu menepis duka lara, dari untaian kata yang terurai namun tiada bermakna. Namun indah itu muncul ketika kita merasakan kalau kita masih dikauniai rasa, rasa sedih, kehilangan, sepi, sendiri, dan juga bahagia. Bahagia karena kita diberi kesempatan untuk mengenal sesosok pribadi yang mampu merubah cara pandang kita. Bahagia karena kita dipertemukan dengan pribadi yang membuat kita terkulai tak berdaya namun Allah masih mengaruniai kita ungkapan seribu maaf untuknya tanpa diminta, Bahagia karena kehadirannya membuat kita mampu melangkahkan kaki ke satu anak tangga lagi dalam perjalanan panjang yang harus kita lalui.

Ku selalu bersyukur untuk setiap denyut nadi yang Allah hadiahkan, ku selalu bersyukur atas sifat yang Allah Anugerahkan kalau aku tidak mampu membenci setiap pribadi yang membuat dadaku sesak, menahan kecewa dan marah yang akhirnya akan melebur menjadi sebentuk kerinduan yang mendendam, namun selalu dikalahkan oleh kesan baik dari pribadi-pribadi yang terlanjur kukecap, hingga akhirnya ku hanya mampu menyalahkan diri, kenapa aku selalu gagal menjadi sesosok pribadi yang mampu menebar cinta dan dicintai untuk selamanya. Tuhan, aku tetap saja kecil dan lemah dihadapanmu, karenanya aku selalu ikhlas untuk setiap ketentuan yang sudah engkau gariskan, karena itulah sebenarnya hakikat dari penciptaanku. Namun, Tuhan kadang perjalananku tidak selalu engkau biarkan sendiri,

Adakalanya aku terbuai rayu oleh para pengganggu yang mampu mengotori sucinya bathinku. Disaat-saat itulah Tuhan aku begitu lemah dan sering terbawa arah yang salah, salah dalam menafsirkan, salah dalam menilai ketentuan yang engkau gariskan, hingga tak jarang aku tenggelam dalam kekecewaan dan penyesalan yang berkepanjangan. Tuhan, orang selalu berkata kalau masa lalu itu tidak akan pernah kembali, tapi bagi aku Tuhan, Jika Engkau berkehendak, Bagimu apa yang tidak mungkin Tuhan, karena engkau maha pemberi jawaban segala kemungkinan, karena engkau maha pemberi petunjuk setiap rasa keragu-raguan, karenanya Tuhan, berilah hamba jawaban dari rasa ini…

No comments: