Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

12/26/08

Pergilah

Pergilah, tinggalkan aku sendiri
Karena aku hanya ingin sendiri saat ini
Menjauhlah, tinggalkan kehidupan ku yang selalu kau ikuti
Aku sudah mulai lelah, aku hanya ingin sendiri saat ini
Menapaki segala sisi hidup yang terasa sangat melelahkan karena selalu dihantui bayang-bayangmu yang seharusnya lenyap bersama malam

Tolonglah, tinggalkan aku sendiri, izinkan aku menata hidup ku tanpa harus dihantui lagi dengan segala bayang pahit dan manisnya hari yang pernah kita lalui dulu.
Aku lelah
Aku benar-benar lelah menjalani semua ini…
Kini, izinkan aku melangkahkan kaki dan melupakan semua tentang kita…
Bukannya aku tidak punya hati ingin berlalu begitu saja, hanya saja izinkan semuanya tentang kita ku kemas di tempat yang berbeda, bukan lagi harus kubawa-bawa yang membuat langkahku semakin berat..

Kamu pasti tau betapa lelahnya hatiku saat ini, kamu pasti tau betapa berat beban yang harus kuhadapi saat ini, disaat aku dihadapkan pada persoalan hidup yang lain, kenapa engkau harus hadir membayangi hari-hariku??
Bukankah semuanya sudah selesai?? Lalu kenapa engkau tidak mau menyelesaikan semuanya??
Bukankah kita sudah membuat keputusan untuk beranggapan tidak pernah saling mengenal?? Lalu kenapa disaat hatiku mulai damai, engkau harus pula hadir lagi dihadapanku??

Pergilah, pergilah bersama berlalunya angin malam ini,
menjauhlah.. menjauh dari hidup dan mimpiku..
Karena aku hanya ingin sendiri..
Karena aku hanya ingin memulai dari awal lagi
Tentu saja, semua yang berlaku tentang kita akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupanku dihari-hari berikutnya..
Semoga kisah yang sama tidak akan p ernah terulang, dan semoga kepedihan yang pernah engkau ciptakan atasku, tidak akan pernah kutemui pada orang yang berbeda di hari-hari berikutnya.

Selamat malam, dan Mohon maaf karena aku memang harus melupakan semua tentang kita. Agar aku mampu menyusun langkahku sejalan dengan ritme waktu yang kuhabiskan setiap harinya. Agar aku mampu mensyukuri segala nikmat Tuhan atas hidup yang sangat bermakna ini. Agar aku mampu membuat orang-orang yang selalu mendoakanku disetiap sujud siang dan malamnya tersenyum untuk waktu yang tidak lama lagi..

Selamat tinggal, bantu aku untuk mampu melupakan semuanya yach…

2 comments:

Baka Kelana said...

Aku datang...aku juga sendiri..tapi tak ingin pergi..aku ingin menemani...sedih banget

Wie said...

he he he
Thanks commentnya