Dialog Hati, Dialog dengan Fikiran Sendiri, Muncul dari Berbagai Kondisi, tidak Selamanya Ia Nyata, tidak juga hanya Fiktif Belaka

3/9/08

JANGAN BERSEDIH

Ketika kesunyian menghampiri, ketika aku hampir tidak mampu membedakan malam dan siangku. ketika aku kehilangan rasa keindahan pada saat ku menatap alam sekitarku. Ketika aku enggan menyapa keramahan manusia-manusia itu. ketika semuanya tanpa makna, aku hampir terlupa pada angan dan mimpi yang dulu selalu hadir kala tidur malamku. Apakah hari ini itu semua masih penting bagiku????
aku juga tidak mampu menjawabnya.

Aku juga hampir tidak mengenali bahwa siapakah aku sebenarnya, inikah aku??? sepertinya tidak, dulu aku tidak seperti ini, dulu aku selalu termotivasi untuk melalukan semua hal-hal positif sekecil apapun itu, dulu aku selalu bersikap ramah pada orang-orang disekelilingku.

Kini sepertinya semuanya sudah berganti, aku mulai enggan menyapa, enggan berbuat, enggan bersahabat, aku sepertinya sudah menggariskan kalau hidupku hanya untuk diriku sendiri dan orang-orang terdekatku, lingkungan yang membesarkanku, yang mengenalkan aku pada essensi hidup yang sebenarnya.

Di tempat ini, aku hanya seperti orang yang tak bisa berbuat apa-apa, yang pada akhirnya semakin membuatku menutup diri terhadap semuanya. yach mungkin ini bias kekecewaan pada orang yang sudah terlanjut menabur janji, pada kenyataanya tidak akan pernah ditepati, hingga akhirnya akupun harus berjuang sendiri, untuk menyelamatkan semuanya, memperjuangan sesuatu yang pernah menjadi mimpi dan obsesi terbesarku.

Namun sepertinya aku hanya menunggu waktu kapan semua ini akan berakhir, yang pada akhirnya akupun harus mengubur impian itu. Kembali ke titik awal dimana semuanya ini kumulai, mencoba merajut asa di jalan yang berbeda, yach...
semoga saja ini semua ada hikmahnya
semoga.........

No comments: